Rabu, 14 November 2012
Ada trik yang sangat mudah dan praktis untuk Anda dapat membuat sebuah background langit dengan awan yang cerah tanpa menggunakan foto awan. Anda akan menggunakan fitur bernama Smoke Map. Dengan demikian Anda tidak perlu bergantung kepada gambar-gambar foto. Dengan Smoke Map, Anda dapat menciptakan kreasi awan sendiri dengan bebas.
Ini dia panduannya:
Langkah 1
Buka sebuah file 3DS Max yang Anda punya

Gambar 01. Objek-Objek 3 Dimensi
Langkah 2
Buka juga jendela Environment and Effect. Anda ubah None pada Environment Map menjadi pilihan Smoke.

Gambar 02. Pemilihan Smoke Environment
Langkah 3
Anda buka jendela Material Editor. Drag Smoke ke salah satu slot material di jendela Material Editor (caranya sama seperti yang telah dijelaskan pada trik sebelumnya). Atur dengan setingan parameter seperti pada gambar dibawah. Ubah Color #1 dengan warna biru muda dan Color #2 dengan warna putih.

Gambar 03. Setingan Parameter Smoke
Langkah 4
Lakukan kalkulasi Render (klik menu Rendering>Render>Render). Anda sudah memiliki awan yang cerah . Have a Nice Day! ;)

Gambar 04. Hasil Pemberian Smoke Environment
media : google
Jumat, 24 Agustus 2012
Pengalih KVM
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pengalih KVM (singkatan dari Keyboard, Video, Mouse switch) adalah sebuah alat elektronik yang mengizinkan satu buah papan ketik, tetikus (atau perangkat penunjuk lainnya), dan video untuk mengontrol sejumlah komputer
secara sekaligus. KVM switch umumnya menggunakan tombol yang dapat
ditekan untuk memilih komputer mana yang hendak dikontrol. Beberapa KVM
switch bahkan dapat mengganti komputer yang dikontrolnya dengan
menggunakan menu yang ditampilkan di dalam layar monitor. Menu yang ditampilkan tersebut mungkin juga menawarkan proteksi, dengan ditambahkannya password
atau mekanisme autentikasi lainnya. KVM dapat mendukung 2, 4, 8, atau
16, 32, hingga 64 komputer secara sekaligus, dan beberapa KVM dapat
disusun secara daisy-chain
untuk mendukung lebih banyak lagi komputer. Meskipun banyak komputer
yang dihubungkan ke dalam KVM, umumnya hanya beberapa komputer saja yang
dapat dikontrol pada satu waktu. Perangkat KVM modern bahkan telah
menambahkan port USB dan juga port audio untuk speaker untuk dihubungkan dengan komputer. Beberapa KVM juga mengizinkan satu komputer agar dihubungkan dengan beberapa keyboard, monitor, dan mouse.
Meski konfigurasi seperti ini tidaklah seluas kebalikannya, hal ini
berguna bagi seseorang yang hendak berada di dalam dua posisi berbeda
seperti halnya duduk dan berdiri tergantung apa yang ia lakukan.Penggunaan
Seorang pengguna dapat menggunakan perangkat KVM dengan cara menghubungkan monitor, keyboard dan mouse kepada perangkat tersebut lalu menggunakan kabel khusus (umumnya kabel USB dan kabel VGA) untuk menghubungkan perangkat KVM dengan komputer. Pengontrolan sebuah komputer dengan komputer lainnya dapat dilakukan dengan menggunakan sakelar atau tombol yang terdapat di dalam perangkat KVM tersebut, KVM selanjutnya meneruskan sinyal antara komputer dan keyboard, mouse dan monitor, tergantung komputer mana yang sedang dipilih. Beberapa KVM juga dapat mengizinkan pengontrolan dengan menggunakan perintah-perintah keyboard (seperti halnya penggunaan kunci tertentu).KVM switch sangatlah berguna ketika terdapat banyak komputer, tetapi tidak memerlukan satu buah keyboard, mouse, dan monitor yang didedikasikan untuk setiap komputer tersebut. Umumnya, KVM switch digunakan di dalam banyak sentral data di mana banyak server ditaruh di dalam sebuah rak dengan satu buah keyboard, monitor, dan mouse. Penggunaan KVM switch mengizinkan administrator atau personel sentral data tersebut dapat terhubung ke server manapun di dalam rak tersebut.
Jenis-jenis KVM switch
KVM Switch pada awalnya merupakan perangkat yang pasif yang beroperasi dengan menggunakan sakelar banyak kutub, dan banyak perangkat KVM yang murah yang tersedia di pasaran masih menggunakan teknologi ini. KVM jenis ini dinamakan dengan Passive KVM Switch. KVM pasif umumnya memiliki knob yang dapat diputar untuk memilih komputer yang terhubung. Umumnya perangkat seperti ini mendukung dua hingga empat buah komputer, bahkan ada sebuah perangkat yang mampu mendukung 12 mesin sekaligus. Desain KVM modern sudah tidak menggunakan prinsip ini lagi, tetapi telah menggunakan sistem elektronik aktif, ketimbang menggunakan desain yang kuno. KVM jenis elektrik ini disebut juga dengan Active KVM Switch. Sebuah KVM aktif secara potensial dapat mendukung, secara teoritis, hingga 8000 komputer di dalam sebuah tulang punggung sistem.KVM switch pasif memiliki keterbatasan, yakni pada komputer yang tidak sedang dipilih oleh KVM switch tidak melihat adanya keyboard atau mouse yang terhubung terhadap dirinya. Pada saat operasi normal, hal ini bukanlah sebuah masalah yang besar, akan tetapi menjadi masalah saat melakukan proses booting, yang cenderung akan melakukan pendeteksian keyboard dan mouse. Ketika BIOS tidak mendeteksi adanya mouse dan keyboard yang tidak dihubungkan ke dalam colokannya, maka BIOS pun akan menghentikan proses booting hingga keyboard dan mouse dihubungkan (beberapa BIOS memang memiliki konfigurasi untuk mengabaikan hal ini). Sehingga, KVM switch pasif tidak cocok untuk mengontrol mesin yang dapat melakukan reboot otomatis seperti halnya setelah listrik kembali nyala setelah sebelumnya turun. Sebagian besar perangkat KVM elektronik telah menyediakan emulasi periferal, dengan mengirimkan sinyal kepada komputer yang tidak sedang dipilih untuk mensimulasikan keyboard, mouse, dan monitor, agar seolah-olah ketiga perangkat tersebut terkoneksi secara langsung. Fitur seperti ini sering digunakan untuk mengontrol mesin yang mungkin mengalami reboot di dalam operasi yang tidak dipantau (unattended), seperti halnya pada saat instalasi sistem operasi. Layanan emulasi yang telah tersedia di dalam perangkat keras ini (bersifat embedded) juga menyediakan dukungan secara kontinu kepada komputer untuk beberapa komputer yang membutuhkan komunikasi kepada periferal secara konstan.
Jumat, 10 Agustus 2012
Audio Mixer
Dalam
dunia Audio profesional, sebuah mixing console, apakah itu analog maupun
digital, atau juga disebut soundboard / mixing desk (papan suara) adalah sebuah
peralatan elektronik yang berfungsi memadukan (lebih populer dengan istilah
"mixing"), pengaturan jalur (routing) dan mengubah level, serta
harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal - sinyal yang telah diubah dan
diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier.
Audio
mixer secara luas digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk studio rekaman,
sistem panggilan publik (public address), sistem penguatan bunyi, dunia
penyiaran baik radio maupun televisi, dan juga pasca produksi pembuatan film.
Suatu contoh yang penerapan sederhana, dalam suatu pertunjukan musik misalnya,
sangatlah tidak efisien jika kita menggunakan masing masing amplifier untuk
menguatkan setiap bagian baik suara vokal penyanyi dan alat alat musik yang
dimainkan oleh band pengiringnya.
Disini
Audio mixer akan menjadi bagian penting sebagai titik pengumpul dari masing
masing mikropon yang terpasang, mengatur besarnya level suara sehingga
keseimbangan level bunyi baik dari vokal maupun musik akan dapat dicapai
sebelum diperkuat oleh amplifier.
Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Kita lebih mengenalnya dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita menyebutnya demikian karena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk, kemudian men-seimbangkannya, menjadikannya salura dua kanal (L-R kalau stereo, dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya ke cross-over aktif baru diumpan ke power amplifier dan terakhir ke speaker.
Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Kita lebih mengenalnya dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita menyebutnya demikian karena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk, kemudian men-seimbangkannya, menjadikannya salura dua kanal (L-R kalau stereo, dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya ke cross-over aktif baru diumpan ke power amplifier dan terakhir ke speaker.
Mixing
console menerima berbagai sumber suara. Bisa dari microphone, alat musik, CD
player, tape deck, atau DAT. Dari sini dengan mudah dapat dilakukan pengaturan
level masukan dan keluaran mulai dari yang sangat lembut sampai keras. Kalau
kita misalkan sebuah system audio iu umpamakan sebagai tubuh manusia, snake
cable bisa kita umpamakan sebagai system syaraf, dan mixing console sebagai
jantungnya.
Bila
terjadi suatu masalah dengannya, berarti system tersebut sedang dalam masalah
besar. Salah satu syarat terpenting dalam mixing console yang baik adalah
mempunyai input gain yang baik, pengaturan eq yang juga baik. Maka dengan
demikian akan dapat dilakukan pengaturan yang lebih sempurna dan optimal
terhadap setiap input microphone, atau apapun yang menjadi sumber suaranya. Ada
banyak tipikal pengaturan yang terdapat dalam sebuah mixing console.
Menu Umum Pada Mixer
Gain
Disebut
juga input level atau trim, biasa terdapat pada urutan paling atas dari setiap
channel mixing console. Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa sensitive
input yang kita inginkan diterima oleh console. Apakah berupa signal mic atau
berupa signal line (keyboard, tape deck, dll). Tombol ini akan sangat membantu
untuk mengatur signal yang akan masuk ke console. Bila signal lemah, maka dapat
dilakukan penambahan, bila terlalu kuat dapat dikurangi.
Contoh : untuk penyanyi yang suaranya lemah atau
tidak meiliki power yang baik, diperlukan penambahan gain yang lebih. Sedangkan
untuk gebukan kick drum, mungkin dilakukan dengan sedikit penambahan. Ini
dilakukan agar menjaga setiap input yang masuk ke mixer tetap optimal. Input
gain yang terlalu besar akan menyebabkan distorsi, sedangkan kalau terlalu
lemah akan membutuhkan penambahan yang bila berlebihan akan menyebabkan noise.
Jadi
input gain stage adalah hal yang paling penting dan kritis, karena dari sinilah
semua suara yang berkualitas dimulai. Makanya usahakanlah untuk menjaga agar
setiap input tetap clean dan clear sebisa mungkin. Sebab noise dan distorsi
yang diakibatkan dalam poin ini akan mengalir terus ke seluruh system dan
membuat seluruhnya jadi terganggu. Bila ternyata input gain sangat besar atau
bahkan terlalu besar sehigga setelah dikurangi juga masih saja terlalu kuat,
maka untuk itu terdapat switch PAD pada console yang fungsinya adalah untuk
menurunkan gain input signal mulai –20 sampai –30 db.
===
EQ pada channel =========;;;; Pada setiap channel di mixing console selalu
terdapat Equalizer Section. Fungsinya yaitu sebagai pengatur tone untuk
me-modifikasi suara yang masuk pada channel tersebut. Umumnya sound engineer
melakukan perubahan sound melalui EQ bertujuan dua :
- untuk mengubah
sound instrument menjadi sound yang lebih disukai
- untuk mengatasi frekuensi
dari input yang bermasalah, misalnya feedback, dengung, overtune, dll.
Pengaturan
yang sangat mendasar dari EQ adalah berupa Low dan Hi, kemudian penambahan dan
pengurangan (boost/cut). Atau ada juga yang lebih kompleks dengan 4 jalur
dengan fungsi yang full parametric. Namun tak perduli seperti apa tipe EQ yang
terdapat dalam console, karena tetap dalam tujuan yang sama untuk membantu
menemukan sound yang terbaik.
EQ yang fix
Yang
dimaksud fix di atas adalah pada EQ tersebut tidak memiliki tombol untuk mmilih
frekuensi yang akan disetting. Karena frekuensi yang akan “dikerjai” telah
ditetapkan dari pabrik. Pembagian frekuensi pada EQ jenis ini mirip denga
pembagian yang terdapat pada crossover, hanya terdiri atas :
- Low, dan
hi-pada EQ 2way
- Low, Mid dan Hi-pada EQ
3way
- Low, Low Mid, Hi mid dan
Hi-pada EQ 4 way
Memutar
tombol boost/cut akan memberi pengaruh sampai 12 atau 15 db tergantung mixing
console apa yang anda gunakan.
Sweepable EQ
Biasa
disebut Quasi Parametric atau Semi Parametric (bukan full parametric-karena
tanpa pengatur bandwitch). Pada EQ yang full parametric kita dapat melakukan
pengaturan untuk setiap parameternya. Apakah itu parameter frekuensi,
bandwitch, ataupun parameter level. EQ tipe ini mempunyai kemampuan set-up yang
sangat fleksibel, dan biasanya menyediakan pengontrolan mid-range dengan system
EQ-3 atau 4 jalur.
Cara kerja :
Lakukan pemutaran pada tombol freq untuk memilih freq
yang akan diatur.
Putar tombol boost/cut untuk penambahan atau pengurangan
pada frekuensi yang kita pilih tadi. Misalnya untuk mengatur frekuensi low mid
pada drum.
Biarkan frekuensi lain tetap pada sound flat.
Putar tombol boost/cut sampai habis ke kiri, atau pada
posisi kira-kira jam 7.
Putar tombol frekuensi sampai sound yang terdengar boomy
tadi terdengar hilang.
Setelah frekuensi yang dicari ketemu, lakukan pengaturan lagi
pada tombol boost/cut. Karena melakukan pemotongan yang terlalu ekstrm pada
frekuensi low mid bisa mengakibatkan sound yang terdengar “kosong”.
Kita
juga dapat melakukan pengaturan untuk vokal pada frekuensi 3,5KHz saja tanpa
memengaruhi keseluruhan frekuensi Hi Mid lainnya. Mixing console dengan
pengaturan mid tunggal biasanya bisa dibeli dengan harga yang lebih ekonomis,
sementara mixing console versi lain yang dilengkapi dengan pengaturan Low Mid
dan Hi Mid agak lebih mahal.
Ada
juga model pengaturan Eq dengan tombol Mid yang sebenarnya sama saja dengan
tipe sebelumnya. Hanya saja tombol pemilih frekuensi dan tombol cut/boost
berada dalam satu tempat. Untuk frekuensi diatur oleh tombol yang sebelah luar,
sedang untuk boost atau cut dilakukan oleh tombol sebelah dalam. Tipe ini juga
sering terdapat pada mixing console yang full parametric Eq dengan system 4
way. Desain seperti ini dilakukan oleh pabrik pembuatnya karena alasan
menghemat tempat. Desain sebuah mixing console juga merupakan suatu hal yang
penting dan menentukan.
Pengaturan lainnya pada channel
48v Phantom
Ada
beberapa tipe microphone yang salah satunya adalah merupakan mic condeser, mic
jenis ini butuh tenaga tambahan untuk membuatnya bekerja. Untuk itulah tombol
48v phantom berfungsi yang bila diaktifkan akan mengirim 48v DV ke microphone
sebagai penyuplai tenaga, atau juga ke DI Box aktif. Perhatikanlah baik-baik,
karena pada beberapa mixing console tidak terdapat switch phantom secara
individual, melainkan hanya terdapat satu tombol saja untuk mengaktifkan
phantom bagi seluruh channel, maka periksalah terlebih dahulu, bila semua kabel
yang terkonek ke konsole adalah merupakan input balance, ini tidak akan
menimbulkan masalah. Tetapi bila salah satu atau beberapa di antaranya
merupakan tidak balance, maka ini akan menimbulkan masalah.
PAD
Seperti
yang telah diterangkan sebelumnya, tombol ini berfungsi untuk mengurangi gain
input dari 20 samapi 30db. Tombol ini bukan merupakan tombol putar yang bisa
diatur pengurangannya, melainkan tombol tekan. Bila tombol PAD ditekan gain
input akan berkurang antara 20 sampai 30db tergantung mixer (baca:manual
booknya). Dan bila anda kurang teliti, ini akan menyebabkan mic jadi tidak
terdengar karena pengurangan tersebut. Jadi tombol PAD diperlukan hanya untuk
signal yang overload. Dan itupun bila setelah dikurangi pada tombol gain
ternyata masih tetap terlalu kuat.
Reverse
Adalah
untuk membalikan phase. Pada setiap masukan selalu terdiri minimal lebih dari
satu sambungan. Misalnya microphone yang dengan konektor XLR pasti terdapat
tiga pin (pin1-ground, pin2-hot/positif, pin3 cold/negatif). Bila salah satu
pin terbalik (pin2 dan pin3), maka suara yang dihasilkan akan berbeda. Ini
sangat terasa bila terjadi pada channel kick drum, kalau pin berada pada posisi
benar, maka pada saat kick dihentak, konus speaker akan bergerak kedepan dan
menghembuskan udara ke arah anda bukannya ke belakang. Sedang kalau pin
terbalik, konus akan bergerak ke belakang dan menghisap udara dari arah anda.
Untuk
itulah tombol reverse berguna, yang bila diaktifkan akan membalik phase dari
channel (positif menjadi negatif). Ini juga berguna untuk kasus dua buah mic
dengan posisi sangat berdekatan sehingga terjadi canceling phase, yang akan
mengakibatkan sound terdengar hampa (dengan kehilangan suara rendahnya). Hal
ini sering terjadi bila anda tidak teliti terhadap semua plus minusnya kabel.
Dan jangan cepat panik bila saat anda setting disuatu tempat, anda mendengar
nada rendah yang terlihat loyo, bisa terjadi dikarenakan keterbalikan phase
tersebut.
Contoh sederhana : hubungkan output dari cd player
ke mixing console dan dengarkan suaranya dengan seksama. Kemudian tekanlah
tombol reverse dari salah satu channel. Dengarkan lagi suaranya, pasti salah
satunya lebih baik.
Mic/line
Switch
tekan ini untuk mengubah sirkit gain control. Tergantung apakah yang menjadi
input adalah mic, effect return atau tape deck/CD. Pada banyak mixing console
terdapat terminal input yang terpisah antara mic dan line input pada channel
yang sama. Input mic biasanya menggunakan tipe konektor balans 3 pin XLR atau
kadang biasa disebut jack Canon. Sedangkan line input menggunakan jack seperti
yang biasa dipakai jack gitar.
Hal ini memungkinkan untuk mencolokkan dua input yang berbeda dalam satu channel, dan switch ini untuk mengaktifkan salah satu input yang kita inginkan di antara keduanya. Sebagai contoh, anda dapat mencolokkan effect return dngan gain yang diset rendah pada mic input kemudian mencolokkan lagi tape deck pada line input channel yang sama. Pada saat band sedang show dan tape deck tidak dibutuhkan, anda tinggal men-switch tombol tersebut pada posisi mic. Kemudian pada saat band telah selesai dan butuh playback musik dari tape deck/CD, anda juga tinggal men-switchnya pada posisi line. Ini bisa dilakukan untuk menghemat channel, khususnya apabila console yang digunakan tidak terlalu besar.
Hal ini memungkinkan untuk mencolokkan dua input yang berbeda dalam satu channel, dan switch ini untuk mengaktifkan salah satu input yang kita inginkan di antara keduanya. Sebagai contoh, anda dapat mencolokkan effect return dngan gain yang diset rendah pada mic input kemudian mencolokkan lagi tape deck pada line input channel yang sama. Pada saat band sedang show dan tape deck tidak dibutuhkan, anda tinggal men-switch tombol tersebut pada posisi mic. Kemudian pada saat band telah selesai dan butuh playback musik dari tape deck/CD, anda juga tinggal men-switchnya pada posisi line. Ini bisa dilakukan untuk menghemat channel, khususnya apabila console yang digunakan tidak terlalu besar.
High Pass filter
Akan
memotong frekuensi rendah dari input yaitu dari 80 Hz ke bawah. Ini dapat
diaktifkan (IN) bila dari sumber suara tidak memproduksi suara dengan jangkauan
frekuensi serendah itu. Misalnya Hi-Hat, vokal, gitar (khususnya akustik).
Namun tidak perlu diaktifkan (OUT) terhadap channel drum (kick dan beberapa
tom) dan bass gitar. Karena bila diaktifkan akan mengakibatkan channel tersebut
kehilangan frekuensi rendahnya.
EQ In/Out
Merupakan
switch sederhana untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan section EQ pada channel.
Juga berguna untuk membandingkan sound yang telah diEQ hanya dengan menekan
tombol tersebut bolak-balik.
Group Assigns
Disebut
juga Subgroup Assigns, hanya terdapat pada mixing console yang memiliki group.
Misalkan pada mixing console tersebut tertulis 16/2 berarti 16 channel 2 output
(L/R). Ini menunjukkan bahwa mixing console tersebut tidak memiliki group.
Namun bila tertulis 16/4/2, ini berarti mixing console tersebut memiliki 16
channel, 4 group dan 2 master L/R. Group assigns adalah yang menentukan kemana
signal channel akan dikirim. Apakah ke group atau ke master L/R. Misalnya dalam
sebuah mixing console yang memiliki 4 group, kita dapat mengirim semua channel
drum ke group 1, gitar dan bas ke group 2, keyboard ke group 3 dan vokal ke
group 4.
Sedangkan
bila tersedia 8 group, kita dapat melakukan hal yang sama namun semuanya dalam
stereo. Yang kemudian seluruhnya dikirim ke master L/R. Mungkin akan timbul
pertanyaan, sepertinya ini tidak begitu berarti, karena akhirnya seluruhnya
dikirim juga ke master L/R. Bukankah lebih baik mengatur langsung dari master?
Tapi dalam kenyataannya tidak begitu. Misalnya pada saat soundcheck kita telah
membalans dan menyeimbangkan seluruh channel dan kemudian kita gabungkan dengan
bass gitar dalam group 1-2.
Pada
saat pertunjukan sedang berlangsung, kita hanya perlu mengawasi group 1-2 saja
untuk mengontrol level keseluruhan channel drum dan bass. Begitu juga dengan
backing vokal atau instrument yang kita gabungkan dalam group yang sama.
Sebagian besar group assigns juga dilengkapi dengan pan control individual.
Menggunakan group akan sangat membantu kita mengoperasikan system pada
penampilan live.
signal
dari channel dapat dikirim ke group mana yang kita mau atau juga dikirim ke
master. Misalnya kita kirim channel penyanyi utama ke master L/R sedang channel
dari backing vokal ke group yang kemudian di-insert gate hanya untuk group
tersebut. Dan masih banyak kemungkinan lain.
PFL dan SOLO
Tombol
PFL (Pre Fade Listening) akan membantu untuk mendengar (melalui headphone)
channel yang tombol PFL / SOLOnya diaktifkan. Juga untuk men-check gain signal
pada channel. Misalnya pada saat soundcheck, sebelum membuka fader dari
channel, tekan tombol PFL, maka pada led indikator channel akan terlihat
seberapa besar gain input yang masuk (apakah overload atau terlalu kecil)
sebelum suara dikirim ke seluruh system.
Pada beberapa tipe mixing console terdapat hanya tombol SOLO yang berguna pada saat soundcheck dan berfungsi untuk mengirim hanya channel yang ditekan tombol solonya ke master L/R. Ingat! Pastikan tombol ini dalam posisi out sebelum band mulai bermain. Atau ini akan menjadi hal yang sangat memalukan.
Pada beberapa tipe mixing console terdapat hanya tombol SOLO yang berguna pada saat soundcheck dan berfungsi untuk mengirim hanya channel yang ditekan tombol solonya ke master L/R. Ingat! Pastikan tombol ini dalam posisi out sebelum band mulai bermain. Atau ini akan menjadi hal yang sangat memalukan.
Auxiliary Sends
Dari
tombol putar ini dapat dikirim signal dari channel tersebut keluar mixing
console (melalui terminal aux out pada terminal keluaran di panel belakang
mixer), kemudian dari tombol ini juga dapat dikontrol level signal yang
dikirimnya tadi. Signal yang dikirim ini terpisah sama sekali dari keluaran
master. Ini berguna untuk mengirim signal ke system monitor, atau juga ke
berbagai macam unit effec, dan dari keluaran effect dikirim lagi ke channel
yang berbeda pada mixing console. Mixer yang pling sederhana sekalipun
sedikitnya memiliki satu atau dua AUX SEND. Satu untuk mengirim signal ke
monitor dan satu untuk mengrim effect (echo, reverb). Sedang pada mixing
console yang lebih besar memiliki 4-6 atau 8 aux send yang kemudian dibagi lagi
atas Pre Fade atau Post Fade.
Pre Fade
Pada
mixer besar umumnya terdapat auxiliary yang terbagi atas pre fade dan atau post
fade. Signal yang dikirim dari Pre fade tidak mengalami pengaruh dari channel
atau belum mengalami proses dari channel. Itulah makanya Pre fade yang Pre EQ
baik dan ideal digunakan untuk mengirim signal ke monitor section.
Post Fade
Adalah
kebalikan dari pre fade. Yang semua signal yang dikirim melalui post fade
adalah telah melalui proses dari channel atau ikut pengaruh dari channel fader,
baik EQ maupun levlnya. Post fade sering digunakan untuk mengirim signal ke
effect, atau mengirim signal ke mixer yang tepisah untuk keperluan broadcast
(Stasiun TV atau Radio), dll. Tidak ada keterikatan dalam pemilihan penggunaan
Auxiliary Send. Bisa saja menggunakan Pre fade untuk mengirim signal ke effect
karena akan mendapatkan level original dariminput. Hanya saja tetap harus
melakukan pengontrolan level dari effect pada saat yang bersamaan.
Auxiliary Master
Setiap
auxiliary dari channel memiliki satu tombol lagi sebagai pengatur level untuk
keseluruhannya. Misalnya aux 1 setiap channel memiliki master aux 1 untuk
mengatur seluruh level dari aux 1 setiap channel. Begitu juga auxiliary
lainnya. Yang berarti bila mixer meiliki 4 auxiliary out, maka akan terdapat 4
auxiliary master. Perhatikan beberapa tombol sejenis seperti Aux Master, Effect
Master, Monitor Master, atau sesuatu yang kurang lebih adalah berfungsi sama.
Untuk pen-settingan awal putar tombol tersebut pada posisi jam 2, baru lakukan
pen-settingan pada channel. Bila ternyata masih kurang kuat, tambah lagi, atau
bila terlalu keras, kurangi. Semuanya tergantung situasi.
Auxiliary Return
Signal
yang telah dikirim melalui auxiliary out ke unit effect apakah Delay, Reverb
atau lainnya akan dikirim kembali ke mixing console untuk digabungkan dan
diseimbangkan secara tepat dengan level dari signal orisinil source tadi.
Walupun cukup banyak juga mixing console yang memiliki pengaturan effect return
secara khusus. Yang biasanya bukan dalam bentuk slider (potensio geser). Bila
memang masih terdapat channel yang dapat digunakan sebagai masukan effect, kita
dapat melakukan pegaturan sengan slider yang lebih memudahkan seperti melakukan
pengaturan pada channel standard. Namun pengaturan dengan aux return juga sama
seperti yang kita lakukan pada channel, hanya dengan memutar ke arah kanan dan
kiri untuk menambah dan mengurangi level effect. Perhatikan! Bila anda membuka
sedikit saja Aux Send dari channel yang telah digunakan sebagai effect return,
akan berakibat feed back dan noise. Atasi segera dengan menurunkan level dari
channel, kemudian periksa Aux Send pada channel.
Tampak Belakang
Adalah
menjadi salah satu yang sangat-sangat penting untuk dipehatikan. Karena
disinilah seluruh kabel (baik input maupun output) terhubung. Termasuk dari
snake kabel, tape deck/CD, atau juga untuk mengirim atau mnerima effect
(send/return), sampai ke main output (untuk mengirim ke seluruh system
utama).Berbeda tipe dan merk mixing console akan berbeda pula posisi panel
belakangnya (yang kalau anda teliti pasti tidak akan terlalu membingungkan).
Untuk setiap cahnnel terdapat terminal masukan mic yang biasanya terdiri dari
konektor XLR. Namun ada lagi beberapa lainnya sebagai berikut :
Line input
Masukan
selain masukan mic, namun terpisah (biasanya dengan jack gitar balance/TRS).
Insert
Digunakan
untuk mengolah signal melalui effect seperti Gate, Compressor atau EQ hanya
untuk channel yang diinsert saja, berfungsi bila kita ingin menggunakan effect
atau apapun untuk memproses hanya satu channel saja yang kita inginkan. Karena
insert adalah jalur untuk mengalirkan dan menerima kembali signal yang telah
diproses oleh effect atau perangkat apapun. Bila terdapat dua berarti satu
untuk masukan (IN) dan satu untuk keluaran (OUT) yang selalu diberi tanda untuk
tulisan Insert In dan Insert Out, bila terdapat hanya satu, ini pasti terdiri
dari jack balance TRS (Tip Ring Slave). Tip adalah sebagai IN, Ring adalah
sebagai OUT, dan Slave adalah sebagai GROUND. Selain itu juga terdapat line out
atau direct out tersendiri, yang sering digunakan untuk aplikasi rekaman
per-track, ini bisa saja Pre Fade atau Post Fade, tergantung consolenya.
Pada
section master terdapat beberapa terminal lagi seperti : Auxiliary Out
yang biasa tertulis Aux snd 1, Aux send 2, dst. Atau juga dengan nama Effect
Out, Monitor Out, tergantung apa yang tertulis pada tombol-tombol panel
pengontrolnya. Setiap group mempunyai kluaran masing-masing dan selalu
dilengkapi dengan insert group. Insert Group bisa digunakan bila kita hanya
ingin memproses signal di goup tersebut. Misalnya semua channel vokal dikiim ke
group 1, kemudian kita men-insert compressor hanya untuk group satu yang berisi
vokal.
Banyak
console yang didalamnya terdapat power supply. Tapi banyak juga yang
menggunakan power supply terpisah, menggunakan multi pin yang terkoneksi ke
console. Perhatikan voltase yang dibutuhkan untuk menyalakannya sebelum
mencolokkan k listrik. Terminal keluaran untuk Master kanan dan kiri terdiri dari
konektor XLR atau jack. Namun juga tidak jarang terdiri dari keduanya. Selain
itu juga terdapat keluaran mono yang terpisah adalah penggabungan dari keluaran
(kiri/kanan) yang juga dilengkapi dengan pengontrolan sendiri. Mungkin akan
terdapat banyak sekali terminal pada panel belakangnya.
Struktur Audio Mixer
Jalur
masukan (input) biasanya dibagi menjadi beberapa bagian:
- Input Jacks / penguat muka mikropon
- Basic input controls
- Channel EQ (High, Mid
high,Mid and low)
- Bagian Routing termasuk
Direct Outs, Aux-sends, Panning
control and pengalamatan
Subgroup
- Input Faders
- Subgroup faders
- Output controls termasuk
Master level controls, EQ dan/atau Matrix routing
Pada
konsul mixer buatan yamaha di samping beberapa bagian tersebut diberi kode-kode
warna untuk memudahkan identifikasi yang cepat oleh operator.
Tergantung dari jenis mixernya, apakah itu input mono atau stereo memiliki jalur input dengan pengaturan sendiri-sendiri pada setiap inputnya. Pada sebagian besar mixer, setiap kanal mempunyai jenis input XLR,RCA, atau Jack input ukuran 1/4 inci.
Tergantung dari jenis mixernya, apakah itu input mono atau stereo memiliki jalur input dengan pengaturan sendiri-sendiri pada setiap inputnya. Pada sebagian besar mixer, setiap kanal mempunyai jenis input XLR,RCA, atau Jack input ukuran 1/4 inci.
Basic input controls
Dibawah
setiap inputnya, biasanya terdapat beberapa pengatur putar (knobs, pots).
Pertama biasanya sebuah pengatur gain atau disebut trim. Input akan mengatur
sinyal dari peralatan luar dan dan kontrol ini akan mengatur besarnya penguatan
atau atenuasi sinyal yang diperlukan agar level sinyalnya memadai untuk proses
selanjutnya. Pada langkah ini, dimana sebagian besar noise dan interferensi
akan berpengaruh besar, dimana biasanya mikropon mempunyai gain kurang lebih
+50 dB, gain sebesar ini bisa mengalami gangguan.
Balanced
inputs dan konektor-konektor, seperti jenis XLR ,Tip-Ring-Sleeve (TRS), jack
1/4 inci, akan mengurangi masalah gangguan ini. Kemudian akan banyak titik
masuk setelah tingkat buffer/gain tersebut, dimana jika ada send atau return
dari prosesor luar hanya akan berpengaruh pada kanal yang ada tersebut. titik
masukan (inser points) biasanya digunakan dengan efek untuk mengatur amplitudo
sinyal, seperti pembatas derau (noise gates), pelebar (expander) dan pengompres
(compressor).
Auxiliary send routing
The
Auxiliary send mengarahkan sebuah sinyal yang masuk terpisah ke sebuah
jalur auxiliary yang dapat digunakan dengan peralatan luar. . Auxiliary
sends , apakah itu pre-fader or post-fader,dimana level pada sebuah
pre-fade send diatur dengan the Auxiliary send control, sedangkan
post-fade sends tergantung pada posisi channel fadernya. . Auxiliary sends
dapat pula untuk mengirim sinyal ke prosesor luar seperti reverb, yang kemudian
dapat diumpan masukkan kembali melalui kanal yang lain atau dimasukkan ke
auxiliary returns yang ada pada mixer tersebut. Pre-fade auxiliary sends
dapat digunakan untuk menyediakan sebuah monitor mix pada musisi di atas
panggung, dimana pada monitor mix ini mandiri dari jalur mixing utama.
Channel EQ
Pengaturan
kanal yang lebih lanjut yaitu channel EQ. Pengaturan ini mengatur ekualisasi
nada-nada frekuensi nada rendah (bass), nada menengah (midrange) dan nada
tinggi (treble). Pada sebagian besar konsul mixing berukuran lebar (24 kanal
atau lebih) biasanya mempunyai sweep equalization dalam satu atau lebih jalur
frekuensi yang ada yang disebut parametric
equalizer. Mixer dengan ukuran lebih kecil mempunyai beberapa atau
bahkan tidak mempunyai sama sekali equalizer ini. Equalizer juga mengatur agar
level frekuensi siara yang diatur tidak terjadi cliping yang akan mengganggu
kualitas suara yang dihasilkan kanal tersebut. beberapa mixer masih mempunyai
sebuah kontrol equalizer umum pada tingkat outputnya.
Subgroup and mix routing
Setiap
kanal pada mixer mempunyai sebuah rotary audio tapper berbentuk potensiometer
atau potensio meter geser untuk mengontrol level volume tiap kanal agar lebih
mudah. Banyaknya input menentukan juga berapa audio fader yang ada. Kemudian
dari setiap kanal yang ada disatukan ke jalur main "mix", atau masih
dibagi lagi ke beberapa submix. Kompleksitas pengaturan ini tergantung pada
aplikasi apa mixer tersebut akan digunakan. Dan juga, pada mixer tersebut
disediakan "insert point" untuk setiap bus atau juga bisa pada
keseluruhan mix.
sumber : wikipedia
Rabu, 30 Mei 2012
Pengertian dan Jenis Processor
Sumber : babesajabu@yahoo.com

Processor sering disebut sebagai otak dan pusat pengendali computer yang didukung oleh kompunen lainnya. Processor adalah sebuah IC yang mengontrol keseluruhan jalannya sebuah sistem komputer dan digunakan sebagai pusat atau otak dari komputer yang berfungsi untuk melakukan perhitungan dan menjalankan tugas. Processor terletak pada socket yang telah disediakan oleh motherboard, dan dapat diganti dengan processor yang lain asalkan sesuai dengan socket yang ada pada motherboard. Salah satu yang sangat besar pengaruhnya terhadap kecepatan komputer tergantung dari jenis dan kapasitas processor.
Prosesor adalah chip yang sering disebut “Microprosessor” yang sekarang
ukurannya
sudah mencapai Gigahertz (GHz). Ukuran tersebut adalah hitungan
kecepatan prosesor dalam mengolah data atau informasi. Merk prosesor
yang banyak beredar dipasatan adalah AMD, Apple, Cyrix VIA, IBM, IDT,
dan Intel. Bagian dari Prosesor Bagian terpenting dari prosesor terbagi 3
yaitu :

- Aritcmatics Logical Unit (ALU)
- Control Unit (CU)
- Memory Unit (MU)
Dimulai dari sini :
1971 : 4004 Microprocessor
Pada tahun 1971 munculah microprocessor pertama Intel , microprocessor 4004 ini digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Dengan penemuan ini maka terbukalah jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan pada benda mati.
1972 : 8008 Microprocessor
Pada tahun 1972 munculah microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya yaitu 4004.
1974 : 8080 Microprocessor
Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, pada saat itu terjual sekitar sepuluh ribu dalam 1 bulan
1978 : 8086-8088 Microprocessor
Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer pribadi buatan IBM yang memakai prosesor 8088 yang berhasil mendongkrak nama intel.
1982 : 286 Microprocessor
Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software yang digunakan untuk processor sebelumnya.
1985 : Intel386™ Microprocessor
Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 4004
1989 : Intel486™ DX CPU Microprocessor
Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.
1993 : Intel® Pentium® Processor
Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.
1995 : Intel® Pentium® Pro Processor
Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.
1997 : Intel® Pentium® II Processor
Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan menggunakan internet dengan lebih baik.
1998 : Intel® Pentium II Xeon® Processor
Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar tertentu.
1999 : Intel® Celeron® Processor
Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.
1999 : Intel® Pentium® III Processor
Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.
1999 : Intel® Pentium® III Xeon® Processor
Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.
2000 : Intel® Pentium® 4 Processor
Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.
2001 : Intel® Xeon® Processor
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.
2001 : Intel® Itanium® Processor
Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).
2002 : Intel® Itanium® 2 Processor
Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium
2003 : Intel® Pentium® M Processor
Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.
2004 : Intel Pentium M 735/745/755 processors
Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.
2004 : Intel E7520/E7320 Chipsets
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.
2005 : Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.
2005 : Intel Pentium D 820/830/840
Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.
2006 : Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP )
2006 : Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP)
Papan induk
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Papan induk (bahasa Inggris: motherboard) adalah papan sirkuit tempat berbagai komponen elektronik saling terhubung seperti pada PC atau Macintosh dan biasa disingkat dengan kata mobo.Pengertian lain dari Motherboard atau dengan kata lain mainboard adalah papan utama berupa pcb yang memiliki chip bios (program penggerak), jalur-jalur dan konektor sebagai penghubung akses masing-masing perangkat.
Motherboard yang banyak ditemui dipasaran saat ini adalah motherboard milik PC yang pertama kali dibuat dengan dasar agar dapat sesuai dengan spesifikasi PC IBM.
Motherboard atau disebut juga dengan Papan Induk Motherboard merupakan komponen utama dari sebuah PC, karena pada Motherboard-lah semua komponen PC anda akan disatukan. Bentuk motherboard seperti sebuah papan sirkuit elektronik. Motherboard merupakan tempat berlalu lalangnya data. Motherboard menghubungkan semua peralatan komputer dan membuatnya bekerja sama sehingga komputer berjalan dengan lancar.
Komponen-komponen Papan induk (motherboard)
- Konektor Power
- Socket atau Slot Prosesor
- North bridge controller
- Socket Memori
- Konektor Floppy dan IDE
- AGP 4X slot
- South bridge controller
- Standby Power LED
- PCI slots
- PS/2 Mouse Port
- Port Paralel dan Serial
- RJ-45 Port
- Line in jack
- Line out jack
- Microphone jack
- USB 2.0 port 1 dan port 2
- USB 2.0 port 3 dan port 4
- Video Graphics Adapter Port
- Konektor keyboard
- Batere CMOS
Bagian – Bagian Kamera
sumber dari google
Bagian – bagian kamera
secara terperinci terdiri dari berbagai macam komponen. Dimana setiap
jenis kamera terkadang memiliki bagian yang tidak dimiliki oleh kamera
jenis lain.Tapi bila dikelompokan secar umum dan sederhana, bagian kamera bisa dikelompokan menjadi 4 bagian yaitu;
>bodi kamera
>sistem lensa
>pematik potret
> pemutar film

Dimana setiap bagian – bagian kamera terdiri dari beberapa komponen yang membantu dalam cara kerja sebuah kamera. Biasanya komponen pelengkap kamera berbeda antara satu sama lain.
Secara sederhana bagian – bagian kamera mempunyai fungsi yang hampir sama dengan organ – organ yang terdapat dalam mata.
Yang membedakan cara kerja bagian – bagian kamera dengan mata adalah mata menggunakan daya akomodasi sedangkan kamera menggunakan pergesaran lensa untuk mengakap sebuah obyek atau bayangan.
Komponen lensa dalam mata bisa disamakan denagn bagian lensa dalam mata yang sama – sama berlensa cembung. Sedangkan cara kerja diafragma hampir sama dengan cara kerja iris pada mata.
Yakni untuk mengatur besar kecilnya lubang cahaya yang akan dilewati oleh cahaya. Dan bagian pupil pada mata mempunyai fungsi yang sama dengan apeture pada kamera yaitu menjadi tempat masuknya cahaya ke dalam kamera atau mata.
Sedangkan film pada kamera yang berfungsi untuk mencetak gambar yang ditangkap oleh kamera dibuat berdsarakan cara kerja retina pada mata.
Untuk jenisnya kamera tidak bia dikelompokan berdasarkan bagian sebuah kamera.
Umumnya kamera digolongkan berdsarkan mekanisme kerja, media perangkap cahaya, dan teknologi viewfinder.
Dimana masing – masing kamera menghasilkan kualitas gmabra yang berbeda(nn)
Cara Super Cepat Instal Windows + Driver


Gunakan FFK Ghost XP SP3 x86 Auto Driver Version 3

Kelebihan :
- Yang penting instal window bisa cuman 10 menit.
- Telah terintegrasi SkyDrivers 11 XP Plus (Update 27/07/2010) + SPAT 6.0.9 Final (ini juga yang penting, gak repot-repot lagi cari driver laptop atau komputer). Saya coba instal pada motherboard terbaru Asrock G41M-VS3, semua driver terinstal dengan sempurna.
- Windows XP SP 3 Genuine
- Support SATA
- Telah terinstal aplikasi : Windows Media Player 11, Office 2003 SP3, Foxit Reader 3, K-Lite Codec Pack 6.2.0 Full, dll (gak terlalu banyak aplikasi yg terinstal, so gak bikin berat komputer).
Langganan:
Postingan (Atom)